sdseoieseo.netlify.com
Layanan Bimbingan Konseling
Identitas Pribadi 1.1. Jenis Kelamin: 1.3. Umur/Tgl Lahir: 1.4. Pendidikan/Pekerjaan: 1.5.
Created using PowToon -- Free sign up at Create animated videos and animated presentations for free.PowToon is a free tool that. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi, namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yangserupa, yang secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut: 1.
Status Perkawainan: II. Masalah Klien 2.1. Klasifikasi 2.1.1. Umum: JDK DPI HSO EDK KSG ANM HMM HMP KHK WSG *) 2.1.2. Belajar: P T S D L 2.2.
Gejala: MASIDU 3.1. ________________________ *) Beri tanda silang pada kolom atau bagian yang sesuai **) Lihat pada buku daftar klien 4.1. Langsung: MASIDU. LIKULADU PEMBINAAN Giz Pend PSO Bud Koin 5. Penilaian / Prospek 5.1.
Penilaian: P3K P1.: P2.: P3.: 5.2. Prospek Mengetahui Sungai Penuh, 2010 Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling A Z R E F L I. S.Pd Ade Saputra,S.Pd.M.M. DINAS PENDIDIKAN. SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A.Topik Permasalahan/Bahasan: B.
Bidang Bimbingan: C. Jenis Layanan: D. Fungsi Layanan: E. Tujuan Layanan/Hasil yang ingin dicapai: F. Sasaran Layanan: G. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan: H. Tempat Penyelenggaraan.
Waktu Tanggal. Penyelenggaraan Layanan: L. Pihak-pihak yang dikut sertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peranannya masing- masing: 1. Subjek atau siswa yang diberikan layanan (dapat individu atau kelompok – Nama dirahasiakan) 2. Guru Pembimbing M. Alat dan Perlengkapan yang digunakan: N.
Rencana penilaian yang digunakan: O. Catatan Khusus:.. Mengetahui Sungai Penuh, 2010 Kepala Sekolah Guru Pembimbing () (.) NIP. DAFTAR NAMA SISWA BINAAN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 KELAS. No Jenis Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Layanan Orientasi *) *) *) *) **) **) 2.
Layanan Bimbingan Konseling Di Sd
Ultraman fighting evolution 3 faq. Layanan Informasi *) *) *) *) **) **) 3. Layanan Penempatan/Penyaluran *) *) *) *) **) **) 4. Layanan Penguasaan Konten *) *) *) *) **) **) 5.
Layanan Konseling Perorangan *) *) *) *) **) **) 6. Layanan Bimbingan Kelompok *) *) *) *) **) **) 7.
Layanan Bimbingan Konseling
Layanan Konseling Kelompok *) *) *) *) **) **) 8. Layanan Konsultasi *) *) *) *) **) **) 9. Layanan Mediasi *) *) *) *) **) **) 10. Aplikasi Instrumentasi *) *) *) *) **) **) 11. Konferensi Kasus *) *) *) *) **) **) 12. Kunjungan Rumah *) *) *) *) **) **) Jumlah – – – – – – Rata-rata perminggu: ∑ JP/4 = 22/1 = 22 JP Keterangan: — Kegiatan pendukung Himpuan Data, Tampilan Kepustakaan, dan Alih Tangan Kasus tidak diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran — Frek = Frekuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung — JP = Jam Pembelajaran — Ek.Jp = Ekuivalensi Jam Pembelajaran lampiran 9 b. PERHITUNGAN JAM KEGIATAN PELAYANAN KONSELING DI SEKOLAH SEKOLAH: SMPN BULAN: 2010 KELAS: Guru Pemb:: No.
Bimbingan Konseling Smp
Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Jumlah I II III IV Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp 1 Layanan Orientasi 2 Layanan Informasi 3 Layanan Penempatan/Penyaluran 4 Layanan Penguasaan Konten 5 Layanan Konseling Perorangan 6 Layanan Bimbingan Kelompok 7 Layanan Konseling Kelompok 8 Layanan Konsultasi 9 Layanan Mediasi 10 Aplikasi Instrumentasi 11 Konferensi Kasus 12 Kunjungan Rumah Jumlah.
Pengertian Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan peren-canaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala karakteris-tiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengem-bangkan potensinya secara optimal, termasuk keber-bakatan dan kebutuhan khusus konseli. Kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kola-borasi, dan advokasi diperlukan di dalam implementasi pelayanan ini. TujuanPerencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembang-an dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.
Isi layanan perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh konseli, pelayanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing konseli. Melalui pelayanan perencanaan individual, konseli diharapkan dapat: • Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang Sekolah/Madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya. • Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya. • Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya. • Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Fokus pengembanganFokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek (1) akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajar-an tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat; (2) karir meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan (3) sosial-pribadi meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif. Sumber: Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.